Bernostalgia Bersama di Restaurant Braga Permai

Ketika kafe dan coffee shop kekinian di kawasan Jalan Braga hanya bisa datang dan pergi, tetap ada satu restoran yang menyajikan kuliner legendaris Bandung yang masih kokoh berdiri.

 

Restoran Braga Permai, atau yang dulu dikenal sebagai Maison Bogerijen menjadi salah satu daya tarik kawasan Jalan Braga. Bagaimana tidak, restoran yang didirikan sejak tahun 1920-an ini masih kental dengan suasana tempo dulunya meski sudah mengalami beberapa renovasi. Selain mempertahankan desain yang megah dan modern pada masanya, Braga Permai juga masih menawarkan resep menu-menu klasik khas Belanda dan Indonesia seperti masa kolonial dulu.

 

Kali ini, kami berkunjung ke restoran Braga Permai untuk beristirahat sejenak sembari mencari suasana nostalgia di Braga. Kami pun memilih meja di area outdoor-nya untuk mendapatkan pemandangan Jalan Braga. Tapi karena kami datang di jam nanggung dan masih berencana untuk lanjut jalan-jalan, kami putuskan untuk memesan makanan yang cukup mengganjal perut hingga sore harinya.

 

Ketika kami datang sekitar pukul sebelas siang, restoran masih cukup sepi dengan satu-dua meja yang sudah terisi. Kami pun disambut oleh para pelayan yang ramah dan sigap menjawab pertanyaan mengenai menu. Tidak lupa, interior restoran yang klasik dan meja-meja dengan kain serbet yang tertata rapi turut memanjakan mata-mata yang rindu akan memori masa kecil kami saat mengunjungi Braga Permai.

 

Menu utama yang kami pesan adalah Pizza Braga, yaitu pizza crust tipis dengan topping jamur, smoked beef, dan keju mozzarella. Rasanya memang standard, tetapi porsinya cukup besar untuk kami bertiga.  Ya lumayan, kami juga sedang mencari makanan yang bisa kami nikmati secara santai.

 

Tidak lupa kami memesan salah satu menu rekomendasi dari Braga Permai, yakni Bitterballen. Yap, camilan khas Belanda yang berupa bola-bola goreng berisikan ragout dari Braga Permai ini wajib untuk dicicipi! Tekstur isian ragout yang meleleh di mulut dengan lapisan kulit yang renyah yang dipadukan dengan saus tomat dan mustard pas banget dinikmati sambil melihat suasana lalu lalang Jalan Braga. Porsinya cukup besar juga, jadi cukup untuk sharing bertiga.  

 

Kemudian kami memesan Apple Tarte Tatin sebagai pencuci mulutnya. Menu ini terdiri dari tiga bagian, yaitu apple pie, bolu rasa vanilla, dan es krim karamel. Rasanya? Enak. Banget! Terutama apple pienya yang dibalut dengan pastry lembut, diisi dengan potongan apel yang tidak begitu masam dan rasa rempah kayu manis dan level manis yang pas. Saat dimakan bersama dengan bolu dan es krim yang kental dengan aroma karamel dan kacang, rasa Apple Tarte Tatin ini semakin komplit.

Biar lebih terasa nostalgianya, kami memesan Braga Permai’s Original Americano. Kopinya disajikan dengan stroopwafel, yaitu kue wafel tipis berlapis sirup khas Belanda. Jangan khawatir, stroopwafel buatan restoran ini tidak semanis yang aslinya dan ada sentuhan aroma kayu manis. Pencuci mulut yang pas dan bikin semangat lagi untuk lanjut jalan-jalan!

 

Walaupun penyajiannya sederhana, tidak diragukan lagi kalau rasa makanan yang kami pesan semuanya enak dan porsinya juga memuaskan. Selain makanan yang kami pesan, menu makanannya terbilang variatif dan banyak pilihan favorit seperti Huzarensla, Ravioli Beef serta kudapan manis khas Negara Kincir Angin lainnya.

 

Kami sangat menikmati waktu di Braga Permai untuk mencicipi kuliner klasik dan merasakan sekilas nostalgia. Suasana makan di restoran ini benar-benar memberikan pengalaman berbeda, seperti kembali ke Bandung jaman baheula.


 


Sedikit nulis, sedikit lupa. Banyak nulis, jadi gak banyak lupa. Soalnya, tulis menulis bukan sekedar hobi, tapi jadi bagian hidup aku juga. Makanya selalu semangat buat abadikan semua momen, baik tertulis maupun terekam aja!




Dapatkan update artikel Uncov