“Perdana buat trip solo, langsung trip ke Solo gak sih?” Itu pemikiran aku di hari terakhir liburan di Jogjakarta bareng teman-teman Juli lalu. Sudah waktunya pulang, tapi memang baru beli tiket one-way dari Bandung ke Jogja. Jadi ketika harus memutuskan lanjut ke stasiun buat pulang atau extend, aku milih ke stasiun untuk extend sendiri. Tapi pemberhentiannya di Kota Solo, hehe.
Beberapa kali kakakku nanya, “Nis, kamu tau gak sih di depan kampus kamu ada Toko Buku dan Musik yang unik, lho! Udah pernah ke sana, belum?” Aku selalu jawab, “Belum, apa namanya?” Ya tapi percakapan kita selalu selesai di situ aja karena kakakku suka lupa namanya. Sejujurnya aku pernah beberapa kali mampir semasa kuliah, tapi cuma lihat selewat karena belum punya hobi yang mumpuni. Barulah kemarin aku mampir lagi dan muncul rasa nostalgianya setelah beberapa tahun lulus dari kampus tercinta.
Ke Jogja belum lengkap rasanya kalo ga mengunjungi tempat bersejarah. Mungkin kalian udah ga asing sama keraton, museum, atau peninggalan lain berupa bangunan. Tapi, penasaran ga sih dengan peninggalan lain, misalkan yang berupa tulisan? Pas banget buat kalian yang hobi baca, jangan skip toko buku unik di Yogyakarta yang satu ini. Bisa juga dibilang warisan sejarah, namanya Toko Buku Natan.
Siapa sih yang gak kenal dengan Keraton Kesultanan Yogyakarta? Ya, Keraton Yogyakarta merupakan tempat kediaman Sultan yang juga menjadi destinasi pariwisata di Yogyakarta. Keraton Yogyakarta seolah menjadi destinasi wajib kalau kalian berwisata ke Yogyakarta. Tapi pernahkan kalian berkeliling di sekitar kawasan Keraton Yogyakarta dan melihat budaya masyarakat sekitar? Kali ini gue bareng tim Uncov mau ajak kalian menilik kehidupan masyarakat di sekitar Keraton Kesultanan Yogyakarta.