Di Jalan Sriwijaya, ada satu jajanan penyegar dahaga yang murah meriah. Jajanan itu adalah Es Krim Cincau! Ya, kombinasi antara es krim yang segar di mulut dan cincau yang segar di perut bisa membuat siapapun lupa seketika dengan permasalahan hidup.
Siang Bolong Waktu yang Tepat
Terik siang matahari memang tidak bisa dihindari apalagi kalau sedang beraktivitas di luar ruangan, namun ada berbagai solusi untuk sedikit menurunkan tensi darah yang naik. Salah satunya adalah makan atau minum yang segar-segar. Siang itu kami (gue, Marika, dan Alban) sedang jalan-jalan di daerah Leuwipanjang, Kota Bandung. Tenggorokan kami lumayan haus setelah melakukan berbagai aktivitas dari pagi hingga siang hari. Air putih saja tidak cukup, sehingga kami pun mencari Es Krim Cincau di Jalan Sriwijaya yang konon katanya terenak se-Bandung Raya.
Dari kejauhan sudah terlihat gerobak merah putih dengan sponsor sebuah partai di atas trotoar. Tanpa basa-basi kami menghampiri gerobak yang bertuliskan “Es Krim Cincau” itu. Saat itu masih sepi, Bapak penjual es krim cincau baru saja membuka lapaknya. “Pesan 3 ya Pak!”, gue langsung berseru sambil turun dari motor. Bapak penjual langsung menyiapkan pesanan kami dengan sigap.
Seputar Es Krim Cincau
Di dalam segelas plastik es krim cincau, terdapat 4 item yaitu, cincau, gula merah cair, es krim, dan susu kental manis. FYI, cincau merupakan makanan dengan tekstur seperti puding yang diolah dari tanaman dengan nama yang sama. Cincau punya berbagai manfaat untuk kesehatan, yang paling terkenal adalah untuk menghilangkan panas dalam. Seperti halnya makanan sehat pada umumnya, cincau punya rasa yang tidak begitu enak bahkan cenderung pahit bagi sebagian orang dengan lidah sensitif.
Tidak tahu siapa orang brilliant yang punya ide menyatukan cincau (olahan makanan sehat) dengan es krim, tapi gue pribadi mau berterima kasih. Berkat bapak/ibu penemu es krim cincau, sekarang cincau sudah jadi dessert yang enak untuk dinikmati. Yahhh, meskipun pada dasarnya kalau sudah disatukan antara cincau, gula merah cair, es krim, dan kental manis jadinya tidak begitu sehat lagi yaa karena banyak manis-manis gulanya. Tapi sekali-kali gak apa-apa kan ya 😀
Beneran Se-enak Itu!
Selesai menyiapkan pesanan kami, bapak penjual langsung memberikan kami masing-masing satu gelas es krim cincau full sampai offside dari gelasnya. Seruput pertama langsung gue coba es krim-nya dahulu yang berada di layer paling atas. Es krim cincau Jalan Sriwijaya ini punya es krim yang unik. Kalau penjual es krim cincau yang umum gue temukan di Bandung, mereka pakai es krim yang bahannya dari santan, terasa banyak air. Kalau es krim yang satu ini rasanya lebih mendekati es krim vanilla (terasa susunya).
Setelah agak berkurang es krimnya, gue perlahan-lahan mengambil cincau yang ada di layer bawah menggunakan sendok. Tekstur cincaunya lembek dan tidak melawan seperti agar-agar. Terasa pure dengan aroma khas daun tanaman cincau yang lewat di hidung ketika menyantap sendok demi sendok es krim cincau. Kesimpulannya 10 dari 10, ini memang es krim cincau terenak sepanjang gue mencoba berbagai es krim cincau di Bandung. Berbagai ekspresi nikmat dari Alban dan Marika pun sudah menggambarkan bagaimana nikmatnya es krim cincau ini.
Sejak kami datang, si Bapak tidak pernah berhenti meracik es krim cincau dari satu gelas plastik ke gelas plastik lainnya. Ya, pembeli terus berdatangan silih berganti mulai dari bapak-bapak yang makan di tempat sebelum melanjutkan perjalanan, ibu-ibu yang menemani anaknya jajan, ataupun mereka yang bungkus untuk dibawa pulang. Kata si Bapak sambil menjelaskan bangga, “Ini belum seberapa dibandingkan dengan Bulan Puasa”.
Segelas es krim cincau dibanderol Rp. 5.000,-. MURAH BANGET! Setelah tahu harganya, nilai untuk Es Krim Cincau Jl. Sriwijaya ini naik dari 10/10 menjadi 15/10. Buat kalian yang punya hajatan alias acara (kawinan, dll.) kalian bisa juga loh pesan ke sini. Biasanya untuk minimal 5.000 porsi dengan ukuran cup yang lebih kecil dan tentunya harga yang lebih murah. RECOMMENDED!