Kelezatan Kuliner Legendaris Lotek dan Nasi Lengko di Lotek Mahmud

Sarapan lotek dengan suasana rumahan bisa didapatkan di salah satu warung yang nyempil di gang pemukiman Kota Bandung. 

 

Lotek Mahmud yang terkenal akan lotek dan menu sarapan lainnya sejak tahun 1970-an tergolong kuliner legendaris di Bandung. Warungnya berada di Jalan Mahmud IV No 9. Meski lokasinya berada di gang kecil, Lotek Mahmud tak pernah sepi pelanggan. Konon resep makanannya tidak pernah berubah dari dulu, mungkin inilah yang jadi daya jualnya.

 

Buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai 4 sore, Lotek Mahmud jadi incaran pengunjung yang mencari sarapan atau santap siang. Biasanya yang datang ke sini merupakan rombongan keluarga dan diselingi pasukan hijau ojek online yang menjemput pesanan makanan. Aku pun jadi ingin mencoba karena review dan kesan baik dari pelanggan.

 

Saat aku, Cebe dan Yogas berkunjung jam 9 pagi warungnya sudah tidak begitu ramai, tetapi driver ojol yang mengambil pesanan tidak pernah berhenti datang dan pergi. Warungnya sangat sederhana dan nyaman karena areanya terbuka dan adem di bawah pohon. Kami juga disambut oleh keramahan para pelayan yang bertugas dengan seragam pink-nya.


 

Berbagai Pilihan Menu Sarapan

 

Menu makanan di sini antara lain ada lotek, gado-gado, nasi rames, nasi lengko, nasi bakut, nasi bakmoy, rujak banci, tahu petis serta minuman seperti es cendol, es peuyeum, es campur, dan masih banyak lagi. Bisa pilih-pilih sesuai selera yang bikin pas untuk makan bersama keluarga. 

 

Nasi bakmoy jadi salah satu menu favorit pelanggan di sini. Bakmoy merupakan hidangan daging dan tahu dalam kuah, biasanya menggunakan babi atau ayam. Sayangnya, bakmoy yang dijual di sini non-halal. Bagi teman-teman yang tidak bisa memakannya, jangan khawatir. Menu Lotek Mahmud lainnya masih banyak yang bisa dicoba, kok!


 

Bumbu Kacangnya Juara!

 

Aku dan Cebe pesan lotek dan Yogas pesan nasi lengko. Bagi yang belum tau, lotek adalah makanan khas Bandung yang terdiri dari potongan sayur rebus yang diaduk dalam bumbu kacang halus. Sedangkan nasi lengko adalah makanan khas Cirebon berupa nasi dengan topping tahu dan tempe goreng, potongan tauge dan mentimun yang disiram bumbu kacang. Lotek dibanderol seharga Rp. 19.000, sedangkan nasi lengko seharga Rp. 24.000 dan pembayarannya menggunakan uang tunai.

 

Menurut kami, campuran kacang mede dan kacang tanah dalam bumbu kacangnya bikin terasa lebih lekoh dan punya aroma kacang yang khas. Lotek di sini bisa pilih pakai ketupat biar makin kenyang. Untuk ukuran sarapan, harganya relatif murah karena sebanding dengan rasa yang enak dan porsinya yang mengenyangkan.

 

Kalau kurang pedas, bisa nambah sambal yang ada di meja. Sambal yang tersedia di sini ada yang berupa cabai rawit yang diulek dengan kacang dan tauco, dan kecap manis cabai rawit untuk menu nasi-nasian. Aku coba sambal kacangnya dan bagi aku rasanya tidak begitu pedas dan nikmat dimakan saat sarapan.


 

Cari Parkir di Mana?

 

Lotek Mahmud bisa diakses dari Jalan Pasir Kaliki atau Jalan Pajajaran. Karena lokasinya ada di gang pemukiman padat penduduk, persoalan parkir memang jadi sedikit tricky. Untuk yang membawa motor, kalian bisa langsung parkir di samping warung. Untuk yang membawa mobil, kalian bisa parkir di Jalan Mahmud II, tetapi tempatnya terbatas. Pilihan lainnya kalian bisa parkir di Jalan Astina dan warga sekitar juga sudah memaklumi saking banyaknya penggemar Lotek Mahmud.

 

Pamornya yang melegenda akan rasa dan suasananya bikin Lotek Mahmud jadi salah satu destinasi wisata kuliner Bandung yang wajib dicoba. Jangan lupa untuk membawa uang tunai serta ajak keluarga dan sanak saudara untuk mencicipi pilihan menu sarapan yang enak-enak!


 


Sedikit nulis, sedikit lupa. Banyak nulis, jadi gak banyak lupa. Soalnya, tulis menulis bukan sekedar hobi, tapi jadi bagian hidup aku juga. Makanya selalu semangat buat abadikan semua momen, baik tertulis maupun terekam aja!




Dapatkan update artikel Uncov