Pizza Place, Kedai Sliced Pizza Bandung untuk Menikmati Suasana Klasik

Pizza Place adalah salah satu tempat yang menyediakan pizza jumbo dengan gaya yang unik dan berbeda dari penjual pizza komersil yang sudah banyak dikenal.


 

Kesan Pertama

 

 

Saat berkumpul bersama teman dan keluarga, pizza menjadi salah satu pilihan makanan yang tepat! Begitupun kami (Gue, Marika, dan Alban) yang memilih pizza untuk mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan kami di daerah Dago, Bandung. Datang ke Pizza Place di sore hari, kami disuguhkan dengan vibe klasik yang melekat mulai dari luar bangunan sampai ke dalam.


Di luar bangunan terdapat tulisan “Pizza Place” dengan gaya tulisan vintage khas majalah-majalah jadul. Begitu masuk ke dalam, nuansa klasik makin terasa dengan tembok ubin, lampu kuning, dan kipas angin gantungnya. Vibe klasik ini mengingatkan gue sama konsep-konsep warung pizza yang ada di film-film (Jangan tanya film apa).


Kalau soal kapasitas, warung pizza ini tidak terlalu besar. Di dalam terdapat 6 meja dengan ukuran yang cukup untuk 4-6 orang, sementara di luar (smoking area) terdapat 3 meja dengan ukuran yang hampir sama. 


Di etalase berjajar pizza dengan ukuran jumbo berdiameter kurang lebih 50 cm. Ada pilihan topping klasik seperti cheese dan pepperoni, ada juga beberapa varian topping lainnya seperti hellboy, pesto, dan sicilian. Di balik etalase terlihat chef pembuat pizza sedang memutar-mutar adonan roti untuk melebarkan ukuran pizza. Meskipun pembuatan pizza tidak tradisional dengan menggunakan tungku, kesan klasik tetap terasa karena nuansa interior yang dibuat sedemikian rupa sampai berbagai ornamen terkecilnya (botol saus yang berwarna merah dan kuning).


 

Have a Slice Day

 

 

Itulah slogan “Pizza Place” yang terdapat di pintu samping pintu kaca dalam bentuk sebuah lampu strip neon. Saat kami datang ke Pizza Place, di dalam cukup penuh, beberapa meja sudah terisi. Gue langsung menempati satu meja kosong yang ada di luar, sementara Marika dan Alban memesan ke dalam. Kami memesan pizza dengan topping klasik, yaitu Pepperoni, Cheese, dan White (topping Jamur dan Keju Ricotta). Tidak perlu waktu lama, 3 potong pizza hangat datang.


 

Adonan roti pizza cukup tipis, kalau lihat-lihat di Google sih memang pizza asli Italia itu adonannya tipis. Kalau soal rasa, tidak jauh berbeda dengan pizza komersial seperti Pizza Hut. Adonannya yang tipis memang ternyata lebih enak dan gak bikin enek. Satu slice pizza dibanderol dengan harga 30 sampai 33 ribu rupiah. Harga yang cukup worth it dengan ukuran pizza yang jumbo, rasa yang enak, dan ternyata cukup bikin kenyang.

 

Oya, kalau kalian makan di tempat, hati-hati saat memindahkan pizza kalian. Ukuran pizza yang offside dari piringnya, ditambah piring kertasnya yang cukup letoy ini membuat tangan Alban kehilangan kendali dan menjatuhkan satu slice Pizza. “Untung punya gue yang jatoh” - Alban.


Saat ini sedang bekerja serabutan, mengumpulkan uang supaya bisa membangun penghasilan dan rumah tangga. Gak susah diajak nongkrong, susahnya keluar uang pas nongkrong.




Dapatkan update artikel Uncov