“Crafting hand-baked goods fiercely!”
Itulah slogan dari Roti Macan, toko roti artisan Bandung yang menjual handmade fusion sourdough. Roti Macan memulai bisnis dari tahun 2016 di Dago, Bandung dan dikenal di komunitas penikmat kopi Bandung sebagai bagian dari Tri Tangtu Coffee and Roastery. Di tahun 2019, akhirnya Roti Macan membuka toko di Jl. Buah Batu no. 129.
Aku, Cebe dan Alban pun tidak sengaja melihat banner Roti Macan ketika melewati Jl. Buah Batu dan langsung berkunjung. Walaupun datangnya mepet closing, kami masih disambut hangat dan diajak masuk ke area indoor. Kami pun berkenalan dan ngobrol bareng Rocky, Oga dan Mang Darus, the beasts di balik Roti Macan.
Biar Masuk ke Lidah Orang Indonesia
Sourdough di Roti Macan tidak seperti sourdough pada umumnya yang meng-highlight keasamannya. “Roti di sini secara esensi seperti sourdough, tapi karena kami tahu orang Indonesia gak terlalu suka asam jadi kami twist di proses fermentasinya,” jelas Rocky. Memang, tampilannya tampak seperti sourdough biasa, tapi pas digigit teksturnya lebih lembut dan tidak terlalu asam.
Roti Macan menyajikan tiga pilihan rasa sourdough, yakni Double Chocolate, Cranberry Cheese dan Parmigiano Chocolate yang masing-masing dihargai Rp. 28.000. Roti Macan juga menyediakan pizza sourdough, brioche tawar, serta paket pemesanan luar kota. Pembeli disarankan untuk melakukan pre-order maksimal h-1 karena permintaan yang cukup tinggi. Tapi jangan khawatir, Roti Macan suka melebihkan produksi hariannya agar pelanggan yang walk-in bisa langsung beli.
Kebetulan kami hanya mencoba Double Chocolate dan Parmigiano Chocolate karena yang lainnya sudah habis. Double Chocolate dengan choco chips dan dark chocolate batangan ini recommended buat yang suka manis. Aku pribadi lebih suka Parmigiano Chocolate karena perpaduan asin manis dari keju dan coklatnya pas di lidah.
Buat Nemenin Minum Kopi
Selain roti, di sini teman-teman juga bisa memesan kopi. Roti Macan berbagi tempat dengan Tri Tangtu Coffee and Roastery yang memproduksi kopi untuk home brewer, perkantoran dan juga kedai kecil. Buat yang suka kopi dengan base yang acidic, cocok banget untuk cobain sajian kopinya Tri Tangtu!
Sebelum matahari terbit, the beasts sudah mengadon roti di dapur. Sekitar jam 11 pagi biasanya sudah selesai produksi, tinggal mengirim pesanan dan sisa produk akan di-stok untuk pelanggan yang walk-in. “Rata-rata sehari bisa produksi lebih dari 300 piece roti, tapi kalau mau langsung datang jangan terlalu siang biar kebagian rotinya, baru keluar oven kan lebih enak,” saran Rocky. Apalagi sambil ngopi, kayaknya menarik, ya!
Pandemi Bawa Rejeki
Semenjak pandemi COVID-19, Roti Macan turut beralih ke lapak online. Kini, lebih dari 50 persen transaksi penjualan dilakukan lewat Instagram dan marketplace Tokopedia. Pengirimannya bisa menggunakan ojek online atau Paxel untuk pengiriman same day, mencakup Jabodetabek dan Surabaya. “Kami kebantu dengan adanya pandemi karena perilaku pelanggan jadi bergeser. Orang jadi mau pesen roti secara online, and it works selama dua tahun terakhir,” ungkap Rocky.
Rocky juga mengaku dulu tidak banyak pelanggan yang datang untuk dine-in karena lokasinya ada di jalur cepat, tapi sekarang perlahan dikenal orang karena semakin banyak café di sekitar Roti Macan. Kini, hampir setiap hari Sabtu Roti Macan ramai pengunjung, terutama pendatang dari Jakarta. “Alhamdulillah sih, dari segi bisnis masih bisa bertahan walau hanya dengan dua produk, kopi dan roti,” tambahnya.
Nambah Satu Tempat Main buat Teman-teman Uncov
Senang sekali bisa dapat kesempatan untuk ngobrol bareng Rocky, Oga dan Mang Darus saat berkunjung ke Roti Macan. Suasana yang nyaman dan kedatangan kami yang disambut hangat bikin kami ingin berkunjung lagi untuk makan roti dan ngopi. “Kami juga senang dengan pengunjung yang datang dan bisa diajak ngobrol, biar kenalan dan ngejelasin tentang usaha kami juga,” pungkas Rocky.
