Sate Maranggi Sari Asih, Kuliner Legendaris Asal Cianjur

Salah satu kuliner yang paling ngangenin dan wajib buat gue kalau lagi main ke Cipanas, namanya Sate Maranggi Sari Asih. Sate yang sempat viral karena buka 24 jam non-stop dan sejak saat itu belum selalu ramai didatangi para wisatawan yang sedang berlibur ke daerah Cipanas.
 

Salah Satu Legend Kuliner Per-sate-an

 

 

Kalau lagi berlibur ke suatu daerah, pastinya kita akan mencari makanan favorit atau yang must-try di daerah tersebut. Sate Maranggi Sari Asih ini adalah tempat kuliner yang pertama kali disebut oleh teman gue yang asli Cianjur, ketika gue tanya makanan favorit di daerah Cipanas. Lokasinya memang berada di pertengahan jalan dari Kota Cianjur menuju ke Cipanas, tepatnya di Jalan Raya Pacet. Bagaimana tidak, ketika melihat Sate Maranggi Sari Asih di Google Review, saat ini sudah mencapai lebih dari 18.000 orang memberi ulasan dengan rating 4.5. WOW!

 

Kesan pertama gue dengan Sate Maranggi Sari Asih ini dimulai di tahun 2019 ketika pergi ke puncak bersama teman-teman kampus. Saat itu sangat ramai, padahal kami datang bukan di jam makan siang. Meskipun ramai, tidak butuh waktu lama untuk menunggu 40 tusuk pesanan sate kami selesai dibakar. 

 


 

Sate maranggi yang umum dijumpai pasti disajikan dengan irisan tomat dan cabai yang pedas, namun berbeda dengan Sate Maranggi Sari Asih. Empat puluh tusuk sate datang tidak disajikan dengan bumbu apapun. Ternyata Sate Maranggi Sari Asih punya style sendiri dalam menyajikan “sate maranggi” yaitu dengan bumbu kacang yang tersedia dalam sebuah baskom di masing-masing meja, lengkap dengan cengek di sampingnya. Pelanggan boleh mengambil bumbu kacangnya sepuasnya.
 

Awalnya cukup ragu dengan kombinasi rasa dari sate sapi dengan bumbu kacang ini. Satenya sangat menggiurkan dengan campuran lemak di tengah-tengah daging, namun bumbu kacangnya terlihat kurang meyakinkan. Gue coba tanpa bumbu kacang, rasa satenya juara! Rasanya seperti belum pernah makan sate seenak ini. Dagingnya empuk, lemaknya meleleh di mulut, ditambah lagi gosong-gosong satenya pas! Tusukan kedua akhirnya gue coba pakai bumbu kacangnya. Ternyata rasanya makin enak loh! Bumbu kacangnya yang tidak terlalu halus sehingga masih memberikan tekstur kasar dan bisa dikunyah. Sejak saat itu, gue menetapkan Sate Maranggi Sari Asih ini sebagai kuliner wajib gue ketika mampir ke daerah Cipanas.

 

Menu dan Harga Sate Maranggi Sari Asih

 


Selain penyajian sate maranggi yang unik, kombinasi karbohidrat yang ditawarkan juga unik. Bukan nasi ataupun lontong, melainkan ketan bakar! Untuk harganya cukup pricey. Mereka menjual per satu tusuk sate. Untuk sate campur (dengan lemak) harganya Rp. 4.000 per tusuk, sementara untuk sate tanpa lemak harganya Rp. 5.000 per tusuk. Kalian bisa pilih nasi juga kok kalau kalian gak begitu suka ketan, harganya sama Rp. 3.500. Meskipun pricey, tapi tetap worth it banget! Ya seperti kita tahu, makanan di puncak mana sih yang murah? Hehehe.


Saat ini sedang bekerja serabutan, mengumpulkan uang supaya bisa membangun penghasilan dan rumah tangga. Gak susah diajak nongkrong, susahnya keluar uang pas nongkrong.




Dapatkan update artikel Uncov