Living Legend: Cakue & Bapiah Osin Lie Tjay Tat

Cakue & Bapiah Osin Lie Tjay Tat adalah salah satu toko jajanan pasar berlokasi di daerah Pasar Baru tepatnya di Jalan Babatan Andir, Kota Bandung yang sudah ada sejak 1934. Para pecinta jajanan pasar di Kota Bandung pastinya sudah tidak asing dengan cakue legendaris di toko yang satu ini.
 

Kalau di Bandung sendiri rasanya orang-orang lebih mengenal toko ini dengan sebutan “Cakue Osin”, ketimbang bapiahnya. Meskipun begitu, tetap saja kedua menu ini jadi menu andalan mereka sejak awal berdiri. Ok, kita bahas saja satu per satu mulai dari cakue! 

 

Aneka Jajajan Pasar dengan Citarasa Hokkian

 

 

Untuk cakuenya tidak perlu diragukan lagi, bisa dikatakan cakue buatan Osin Lie Tjay Tat ini adalah kiblatnya cakue se-Bandung raya. Hal yang membuat cakue osin ini spesial adalah ukurannya yang jumbo! Bayangkan saja, sebelah cakue (tau kan maksudnya, cakuebisa disobek jadi 2) sudah bisa bikin perut gue kenyang.

 

Cakue osin cocok dimakan dengan minyak cabai yang disediakan di setiap meja ataupun dinikmati dengan semangkuk bubur. Tips dari gue, lebih baik menunggu sebentar untuk menyantap cakue yang baru selesai digoreng. Soalnya waktu kami (gue, Ardhi, dan Marika) mampir kesana, kami dapat cakue yang sudah agak dingin jadinya kurang mantap.
 

Oh iya, fun fact soal cakue, ternyata ada asal usulnya kenapa cakue selalu dempetan antara adonan satu dengan lainnya. Konon katanya, cakue ini diciptakan sebagai bentuk protes masyarakat China kala itu terhadap sepasang tokoh yang berkhianat. Dua adonan yang disatukan lalu digoreng menggambarkan bahwa sepasang tokoh tersebut harus dihukum. Lumayan “dark” ya ceritanya, gapapa kok yang penting rasanya enak :D.

 

Lanjut ke Bapiah yang rasanya krispi dan renyah. Biasanya gue sering beli bapiah versi daging ayam yang super duper berminyak sampai ke tenggorokan, tapi bapiah osin gak begitu! Hati-hati ya, bapiah di sini non-halal hehe.

 

Selain cakue dan bapiah, ada juga loh pilihan jajanan pasar lainnya yang cocok untuk dijadikan sarapan ataupun makan berat, seperti bubur ayam, bubur kacang hokkian, pangsit kuah, dan kompiah. Kami mencicipi bubur kacang hokkian dan kompiah polosnya. Begitu pesanan bubur kacang datang, gue tidak menyangka. Umumnya bubur kacang yang banyak dijual di Kota Bandung adalah bubur kacang hijau, sedangkan bubur kacang hokkian ini menggunakan kacang tanah yang direbus dalam air gula. Rasanya manis dan creamy, dan kacang tanahnya sangat lembut hancur di lidah. Pas untuk dimakan bersamaan dengan kompiah polos!

 

Harga Cakue dan Bapiah Osin

 

 

Soal harga, dengan ukuran jajanan pasar, sebenarnya cukup merogoh kocek. Meski begitu, menurut gue dengan citarasa yang ditawarkan masih terbilang worth it. Berikut daftar menu cakue osin dan harga lengkapnya.

  • Cakue : Rp. 7.000/pc
  • Bapiah (B2) : Rp. 17.000/pc
  • Kompiah Polos : Rp. 5.000/pc
  • Kompiah Isi (B2) : Rp. 16.000/pc
  • Pangsit Kuah (B2) : Rp. 40.000/porsi
  • Bubur Ayam : Rp. 25.000/porsi
  • Bubur Kacang Hokkian : Rp. 25.000/porsi

 

Ngomong-ngomong soal rasa, setiap menu yang ada di sini berpatok pada citarasa hokkian, yang mana orang-orangnya sering dibilang pintar memasak. Resep yang digunakan pun sudah pasti turun temurun dari generasi ke generasi, sehingga belum cukup memuji kalau gue bilang cakue dan bapiah osin ini adalah salah satu living legend-nya jajanan pasar bergaya tionghoa di Bandung.

 

Toko Cakue dan Bapiah Osin ini dikenal sebagai salah satu tempat sarapan, sehingga waktu ramainya adalah di pagi hari. Setidaknya pukul 09.00 kalian datang di tempat baik untuk makan langsung ataupun untuk dibawa pulang. Maka dari itu, bagi kalian yang mau sarapan di sini pastikan tidak kesiangan ya!


Saat ini sedang bekerja serabutan, mengumpulkan uang supaya bisa membangun penghasilan dan rumah tangga. Gak susah diajak nongkrong, susahnya keluar uang pas nongkrong.




Dapatkan update artikel Uncov