Ketika sudah mumet dengan kesibukan tapi belum bisa lepas dari kewajiban, harus cari solusi dengan cari tempat refreshing yang lokasinya gak jauh-jauh amat. Pas banget ternyata ada tempat ngopi di Bandung yang cocok buat santai, namanya Neduh Kopi di Halaman Terakhir!
Sudut asri yang satu ini rupanya ada di tengah Kota Bandung, tepatnya di Jalan Terusan Ciliwung no. 17, Cibeunying Kaler, Bandung. Neduh Kopi menyajikan tampilan yang sederhana di halaman rumah jadul yang dikelilingi pepohonan dan tumbuhan hijau. Sedikit berjarak dari jalan raya Supratman dan memasuki pemukiman rumah, Neduh Kopi jadi suaka mungil yang nyaman dan enak buat nongkrong.
Area Neduh Kopi tidak begitu luas, terdapat enam meja dalam ruangan semi-indoor dan beberapa meja di area outdoornya. Di Neduh Kopi juga ada barbershop Barberus dan kedai makanan Dimsum Halaman Terakhir. Lingkungannya terasa sejuk berasa di rumah nenek jaman dulu, sedangkan suasana nongkrongnya dikala senja, dengan lampu jingga yang hangat.
Sejarah Meneduh di Neduh Kopi
Ternyata untuk jadi Neduh Kopi yang sekarang ada cerita usaha yang menarik. Singkatnya, tiga kakak beradik membagi halaman rumah jadi tiga usaha utama; satu untuk barbershop, satu untuk coffee shop dan satunya lagi untuk kedai dimsum. Aku kebetulan sempat ngobrol dengan salah satunya, yakni ka Kiki yang megang Neduh Kopi dan lagi berbisnis diecast cars di secret garage di Neduh Kopi (Kalau mau lihat-lihat bisa coba langsung DM atau tanya-tanya pas lagi meneduh di Halaman!)
Ketiga bersaudara ini awalnya fokus menjalankan usaha masing-masing hingga akhirnya bersatu bersama di halaman rumah Neneknya. Lokasinya tepat berada di halaman rumah, pertama berwujudkan barbershop yang simpel ala-ala kontainer dan jadi spot nongkrong bagi mereka, pelanggan, dan teman-temannya. Namun lama kelamaan nongkrong di sana rasanya ada yang kurang. Lebih tepatnya kurang cemilan dan minuman untuk teman ngobrol!
Keinginan untuk bisa nongkrong sambil ngopi mendorong ka Kiki untuk membuat menu kopi-kopian. Alhasil, di akhir tahun 2019 jadilah warung kopi ala starling (starbak keliling), di atas motor yang dinamai Bekjul 70 dan dipasang box merah (yang masih dipajang di area Neduh Kopi). Karena belum ada area yang pasti, dulu warung kopi ini menggelar samak untuk ngampar di bawah pohon petai, membawa konsep meneduh sambil minum kopi.
Tentu karena semakin diminati, Neduh Kopi turut berkembang dan memiliki area duduk yang nyaman seperti saat ini. Ketidaksengajaan mencoba resep dengan membakar cemilan dimsum yang dilumuri bumbu spesial di atas arang pun jadi pelengkap dari cerita di halaman rumah no. 17 ini. Jadi gak hanya bisa nongkrong atau potong rambut, tapi bisa juga sambil ngemil atau makan dimsum bakar andalan tempat ini.
Sajian Minuman dan Makanan Neduh Kopi
Seperti cafe pada umumnya, Neduh Kopi menyajikan pilihan menu kopi-kopian dan beberapa minuman non-kopi lainnya, seperti coklat, mojito hingga Yale (yakult leci) yang menjadi andalan untuk teman Neduh yang tidak suka menu kopi. Yang bikin tempat ini ramai adalah harganya yang miring, sangat jarang ditemukan di tengah kota Bandung. Ada beberapa rekomendasi kopi di Neduh Kopi, yakni Kopi Selow (kopinya gak terlalu kuat ataupun pahit, cocok buat yang gak bia), Kopi Kojo (campuran green tea dan kopi) dan Kopi Keren (kopi gula aren, untuk teman Neduh yang mau merasakan aroma dan rasa kopi sesungguhnya).
Lagi-lagi ingin cobain di luar rekomendasinya, pas aku, Yogas dan Alban mampir ke Neduh Kopi, kami jadinya pesan Chocomilk (Rp. 20.000), Amer (kependekan dari Americano, Rp. 17.000) dan Coffee latte (Rp. 23.000 ini bisa cuma Rp.10.000 kalau pagi ngopi di Neduh). Tiga-tiganya enak, dan menurutku Chocomilk-nya juara karena teksturnya sangat kental dan lembut, manisnya juga pas tidak menimpa rasa Coklat aslinya.
Untuk makanannya, ada berbagai dimsum yang dibanderol seharga Rp. 15.000 per porsi untuk yang dikukus atau digoreng, dan harga khusus Rp. 17.000 untuk yang dibakar. Ada juga pilihan menu sate-satean dan nasi bakar kalau ingin lebih kenyang.
Kami cicip dimsum siomay ayam, lumpia kulit tahu udang dan nori yang dibakar juga donat kentang isi 3 yang pas buat teman ngopi. Nah, kalau dimsumnya wajib coba yang dibakar, sih! Soalnya bumbu bakarnya unik, kaya bumbu ikan bakar yang suka ada di restoran Sunda dan somehow rasanya cocok banget dengan dimsumnya!
Rekomendasi Tempat Ngopi Outdoor di Bandung
Buka dari pagi dan ada fasilitas wifi yang memadai juga lumayan bikin Neduh Kopi ramai dengan pengunjung yang laptopan di tempat saat pagi hingga siang hari. Gak jarang juga ada satu dua meja yang diisi dengan sekelompok kolega kerja yang sedang berdiskusi. Semakin sore hari, barulah semakin banyak yang datang untuk nongkrong, muda-mudi yang bercengkrama hingga rombongan keluarga.
Di akhir pekan makin ramai dengan pengunjung dan juga komunitas. Apalagi pagi-pagi, banyak yang sehabis olahraga seperti para runners dan pesepeda yang langsung ngopi dan nongkrong di Neduh Kopi. Ya gak salah juga, soalnya suasananya dapet, lokasinya menang banget, kopi dan dimsumnya jos dengan harga yang ramah di kantong. Makanya, aku, Yogas dan Alban setuju buat jadiin Neduh Kopi sebagai rekomendasi coffee shop di Bandung!