Sensasi Kesegaran dari Bend Craft Beer di Akhir Pekan

Dari sekian banyaknya kegiatan yang bisa dilakukan di akhir pekan, malam minggu itu di daerah Kemang kami memilih untuk minum-minum santai. Kami langsung mencari rekomendasi tempat minum di Jaksel yang santai, tidak ingin ke bar ataupun club karena sudah lelah berkeliling Ibu Kota hari itu. Munculah satu toko yang menarik yaitu Bend Craft Beer di Jalan Kemang Raya No. 31. 

 

Bend Craft Beer adalah salah satu toko craft beer di Jakarta yang memiliki konsep one-stop-shop, di mana pengunjung disajikan berbagai craft beer yang jarang ditemukan di tempat-tempat komersil seperti bar atau club. Koleksi craft beer lokal maupun internasional di dalam kemasan bisa langsung diambil oleh pengunjung dari chiller di sisi kanan ruangan. Selain craft beer dalam kemasan, ada juga tap craft beer yang beragam. Untuk tap craft beer, pengunjung bisa mencicipi dulu sebelum menentukan akan membeli craft beer yang mana.


Craft Beer Crash Course

 

 

Buat gue pribadi yang social drinking aja, sebenarnya tidak terlalu paham dengan craft beer dan juga istilah-istilah di dalamnya. Tapi secara garis besar ada 2 ukuran pada setiap jenis craft beer, yaitu ABV (Alcohol by Volume) dan IBU (International Bitterness Units). ABV menunjukkan berapa persen alkohol yang terkandung dalam craft beer, sementara IBU menunjukkan seberapa pahit craft beer tersebut. Semakin tinggi angka IBU, semakin pahit rasa craft beer, dan sebaliknya. Dua ukuran ini menjadi cue buat para pengunjung dalam memilih craft beer yang ingin dicoba.

 

Di tembok belakang kasir ada beberapa tap valve dengan tulisan masing-masing jenis craft beer yang tersedia. ABV dan IBU dari masing-masing jenis craft beer juga tertera beserta dengan harganya. Kami sempat kebingungan dalam memilih mana saja craft beer yang mau kami cicipi. Namun dengan bantuan penjelasan dari sales Bend Craft Beer di sana, kami pun memilih 3 jenis craft beer yaitu Summer Pale Ale (ABV : 4,5%, IBU : 25, Rp. 70K), Kolsch (ABV : 4,2%, IBU : 18, Rp. 80K), dan Hometap GLX (ABV : 7%, IBU : 45, Donation).


Waktunya Nyicip!

 

Mari kita bahas satu per satu mulai dari Hometap GLX. Hometap GLX adalah variasi craft beer buatan Bend dengan teknik crafting mereka sendiri yang sebenarnya belum diperjual-belikan, sehingga pengunjung bisa membayar sebagai donasi. Untuk ukuran beer, rasanya sangat jarang yang memiliki ABV sampai 7%. Di sinilah letak keunikan craft beer, dimana kreasi masing-masing brewers yang bisa berbicara lewat teknik tertentu dan menghasilkan sebuah craft beer yang unik. Dengan ABV 7% dan IBU 45, Hometap GLX memiliki rasa yang cukup strong dengan aroma tape yang menyengat. First impression-nya kurang oke, karena ekspektasinya adalah beer pada umumnya. Namun lama kelamaan ada rasa manis yang muncul dari Hometap GLX ini.

 

Lanjut ke Summer Pale Ale yang punya aroma fruity. Dari warnanya terlihat lebih pekat. Rasanya light, cocok untuk gue. Kalau dibandingkan dengan beer komersial seperti Bintang, Prost, dan sejenisnya, Summer Pale Ale ini memiliki citarasa yang lebih tinggi. Ini favorit gue dari ketiga craft beer yang kami beli. 

 

Terakhir Kolsch, yang punya looks seperti beer komersil. Rasanya lebih ringan daripada Summer Pale Ale, bahkan tingkat kepahitannya pun dibawah beer komersil. Mungkin kalau yang satu ini cocok untuk kalian yang tidak suka pahitnya beer.

 


Pengalaman minum beragam craft beer ini jadi salah satu yang menarik. Apalagi buat kalian yang memang punya ketertarikan di dunia FnB terutama beer, kalian wajib datang ke Bend Craft Beer. Bahkan bukan cuma minum saja, kalian juga bisa ikut kelas crafting yang mereka adakan dengan program-program yang menarik seperti: beer tasting, crafting cocktail, dan building blocks of beer. Informasi soal kelas crafting Bend Craft Beer bisa kalian dapatkan lewat Instagram Bend Craft Beer.


Saat ini sedang bekerja serabutan, mengumpulkan uang supaya bisa membangun penghasilan dan rumah tangga. Gak susah diajak nongkrong, susahnya keluar uang pas nongkrong.




Dapatkan update artikel Uncov