Kapan lagi bisa menikmati segarnya udara Lembang di tengah rindangnya hutan pinus. Yuk ikuti perjalanan kami (gue, Marika, dan Yogas) berpetualang ke Warung Kopi Gunung, Cikole.
Aesthetic, Dikelilingi Pohon Pinus
Tepatnya ada di Jalan Raya Tangkuban Perahu, jaraknya dekat dengan Asstro Highland. Lokasinya ada tepat di sisi jalan raya dan dikelilingi pohon pinus, bikin ambience warung kopi yang satu ini sejuk dan adem banget. Kita datang sekitar jam 12 siang di akhir pekan dan terlihat cukup ramai dengan pengunjung. Walaupun ramai, kami yang bersama naik mobil tidak kesulitan mendapatkan tempat parkir karena area parkirnya cukup luas.
Tata cara order di sini adalah mencari tempat duduk dahulu. Lalu setelah dapat tempat duduk nanti 1 orang perwakilan bisa order ke kasir dan nanti setelah orderan siap, akan dipanggil nama kami untuk mengambil makanannya di dekat area kasir. Nah untuk memudahkan pemesanan, menunya kalian bisa lihat dulu di tempat duduk kalian ya (minta mas/mba di sekitar situ). Kami sendiri memilih tempat di paling belakang restoran karena melihat tempatnya paling luas dan terbuka. Tapi ternyata karena konsep mereka yang self-service membuat kami harus mengeluarkan tenaga ekstra jalan kembali ke area kasir untuk mengambil makanan yang sudah siap.
Tapi secara overall tempatnya estetik, nyaman, dan Instagrammable. Ada area yang terbuka dan luas seperti yang kami pilih di bagian belakang. Kalian juga bisa pilih area yang ada atap kacanya yang lebih aman kalau seandainya terjadi hujan dan juga lebih dekat dengan area kasir. Konsepnya yang menyatu dengan alam ini cocok banget untuk kalian yang sedang mencari tempat nongkrong di Lembang, yang ingin sejenak melepas diri dari sibuknya suasana kota.
Kulineran di Alam
Opsi makanan dan minuman yang bisa kita nikmati di sini cukup banyak. Marika memesan nasi goreng cikur dengan ice lychee tea, Yogas memesan nasi ayam telor asin dengan es kopi khas warung kopi gunung, dan saya sendiri memesan nasi sapi lada hitam. Makanan dan minuman di sini kami rasa cukup standar, tidak enak banget, dan tidak buruk juga. Porsi makanannya cukup untuk Marika dan Saya, tapi kurang untuk Yogas. Mungkin karena dia yang menyetir, lelah, dan waktu itu lapar banget.
Nasi sapi lada hitamnya cukup berasa bumbunya. Sama halnya juga dengan nasi goreng cikurnya yang gurih. Satu hal yang jadi poin minus nya adalah soal makanannya yang kurang hangat. Tapi memang perlu dimengerti karena lokasinya yang ada di daerah sejuk dan cenderung banyak angin. Ini bisa jadi perhatian ya buat khususnya kalian yang mau memesan minuman hangat, bisa jadi sampai meja udah ga hangat lagi.
Pengalaman ngobrol dan bersantai sejenak di Warung Kopi Gunung memang mantap sekali sih. Lokasi dan suasananya mendukung banget. Nah untuk menutup review kali ini, saya mau kasih beberapa tips buat kalian yang mau berkunjung ke sini:
1. Bawa baju hangat atau syal biar ga kedinginan
2. Bisa pilih area indoor (yang ada atap kaca) jika tidak kuat dingin
3. Bagi kalian yang pilih di outdoor, hati-hati karena rawan kejatuhan benda-benda kecil dari pohon pinus.
4. Jangan buang sampah sembarangan ya, apalagi ke area hutan
5. Siapkan handphone atau kamera dengan baterai penuh karena spot di sini cantik semua.
Info lainnya mengenai Warung Kopi Gunung bisa diakses di sini.