Seperti istilah men sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Menjaga tubuh agar tetap fit dan sehat merupakan gaya hidup yang lagi trending. Apalagi sejak pandemi COVID-19, masyarakat jadi lebih aware akan kesehatan mereka. Ada berbagai macam trend gaya hidup sehat yang bisa diikuti, salah satunya dengan olahraga dan makan 5 sehat 4 sempurna.
Nah, kalau kalian merasa bosan dengan olahraga yang itu-itu aja, kalian wajib cobain panjat dinding atau bahasa gaulnya wall climbing. Tampaknya, sekarang wall climbing semakin diminati banyak orang, khususnya kawula muda walaupun termasuk ke dalam kategori olahraga ekstrim dan butuh nyali yang cukup. Cocok banget buat kalian yang lagi cari minat atau jenis olahraga baru buat jaga kondisi tubuh tetap fit.
Kebetulan gue, Marika, dan Cebe habis nyobain olahraga yang seru banget dan pastinya ga ngebosenin. Kami berkesempatan buat mengunjungi salah satu climbing gym di Bandung, yakni Manjat Climbing (@yukmanjat di IG). Di sini pastinya gak akan bosen soalnya jenis wall climbing yang disediakan banyak banget.
Bisa Ngapain Aja Sih Di Manjat Climbing?
Berbeda dengan rock climbing atau panjat tebing, wall climbing dilakukan indoor dengan lingkungan yang terkendali tanpa perlu mempertimbangkan kondisi cuaca ataupun alam sekitar dan dianggap jauh lebih aman. Jenis-jenisnya juga seru untuk ditelusuri satu persatu. Nah, di Manjat Climbing, pengunjung bisa mencoba top rope, lead climbing, speed climbing, dan juga bouldering.
Pada kategori top rope, pemanjat dipasangkan alat pengaman dan tali yang digantung dari atas agar dapat dikontrol oleh belayer dari bawah dengan tujuan untuk mencapai puncak. Tenang saja, di sini ada levelnya jadi aman untuk pemula.
Berbeda dengan lead climbing, tali pengaman pemanjat langsung dihubungkan ke belayer dan membawa (lead) talinya sendiri seiring menyusuri alur memanjat. Alhasil, lead climbing membutuhkan teknik yang lebih advanced. Kalau speed climbing, pemanjat beradu cepat untuk mencapai puncak dengan tali yang sudah terpasang pada anchor seperti balapan.
Sedangkan boulder bisa dibilang sebagai seni panjat memanjat di bebatuan besar, tebing ataupun dinding yang relatif tidak terlalu tinggi, tanpa menggunakan pengaman tali ataupun harness. Yang ada hanya matras yang diletakkan di bawah untuk mengantisipasi jatuhnya pemanjat. Dalam gerakannya mementingkan aspek gymnastic dengan kelincahan dan kekuatan tenaga penuh.
Pengalaman Manjat yang Seru dan Menantang!
“Sempet bingung mikir mau manjat ke (jalur) mana, tapi pas nyampe atas puas banget!” - Cebe
“Jujur aku agak takut sama ketinggian, tapi setelah dicoba ternyata nagih,” - Marika
Begitulah kata mereka. Berhubung kami masih pemula, kami mencoba top rope level beginner-nya dulu. Tapi jangan salah, meskipun level beginner, efeknya tetep cuapek pol! Tangan dan kaki rasanya pegel banget apalagi buat yang belum terbiasa.
Setiap pemanjat akan didampingi oleh salah satu coach di sini, pastinya lebih aman. Selama beraktivitas di Manjat Climbing, kami dibimbing oleh coach Owen. Berkat arahannya, kami semua berhasil manjat dinding sampai puncak (kecuali Marika soalnya dia kecapekan).
Minat untuk Mencoba?
Seru juga kami bisa mencoba kegiatan alternatif untuk olahraga yang cukup menguji adrenalin. Di sini orang-orangnya asik buat diajak ngobrol seputar olahraga panjat-memanjat, jadi nambah wawasan juga. Oh iya, kalau kalian beruntung kalian bisa ketemu sama Marlo Ernesto KW loh guys! 😂
Buat yang ingin nyobain, kalian bisa datang ke mall Click Square di Jl. Naripan No.89 di lantai GF. Biaya manjat di sini sebesar Rp 150.000 dan Rp 100.000 khusus di hari senin. Untuk yang berminat jadi member dengan Rp 750.000 kalian bisa puas puasin manjat disini dan juga ada potongan harga untuk membership 3 bulan totalnya jadi Rp 2.000.000. Yuk, langsung aja kepoin IG-nya di @yukmanjat!