Single “Waktu yang Temukan” Menjadi Awal Perjalanan MapOnUs

 

Bagi sebagian besar orang, musik merupakan jembatan untuk melepas lelah, menghilangkan beban pikiran, ataupun sekedar menemani kekosongan. Namun bagi Patrick, Egan, Wendi, Yosua, Samson, dan Gisella, musik tidak hanya sebatas itu. 

 

Tergabung dalam MapOnUs, mereka menjadikan musik sebagai jembatan untuk meluapkan passion dan menghasilkan karya. Yuk, simak cerita di balik grup musisi yang satu ini!

 

Cerita Dibalik MapOnUs

 

Perjalanan MapOnUs baru saja dimulai di tahun 2021, walaupun para personilnya sudah memiliki background bermusik bersama yang kuat. Berawal dari ngeband bareng ketika masih menduduki bangku SMA, tepatnya tahun 2012, terbentuklah band yang dikenal dengan nama Lighthouse dengan format 4 personil, yaitu Patrick (Gitar), Egan (Bass), Wendi (Keyboard), dan Yosua (Drum). Tidak terhitung manggung dari pensi ke pensi, dari job manggung satu ke job manggung lainnya, dengan berganti-ganti vokalis. Lambat laun akhirnya keempat orang ini ingin serius dalam bermusik dan bercita-cita untuk punya single sendiri dan vokalis tetap.

 

Setelah lulus dari SMA, Lighthouse tidak begitu aktif manggung karena kesibukan masing-masing personil. Meski begitu, cita-cita punya single sendiri masih terus berlanjut. Wendi dan Patrick masih sering ngulik bareng, membuat draft-draft lagu, serta bertukar pikiran soal aliran musik seperti apa yang benar-benar menjadi genre mereka. Di samping itu, para personil juga tetap aktif bermusik di kampus masing-masing, juga sebagai session player yang dipanggil untuk melengkapi sebuah band di acara-acara tertentu.
 

Singkat cerita di tahun 2020, Lighthouse berkembang menjadi sebuah music entertainment dimana fokus utamanya adalah untuk mencari job bermusik. Di sisi lain, Lighthouse secara berkarir pun berhasil merilis 2 single: “One Day” dan “Tanpa Bayangmu”. Satu cita-cita sudah tercapai, namun pada 2 single tersebut Lighthouse belum memiliki vokalis tetap. Sebuah ide muncul dari Yosua yang mengajukan diri untuk pindah dari seorang drummer menjadi vokalis. Setelah dipertimbangkan, karakter suara Yosua masuk dengan gaya bermusik Lighthouse namun rasanya perlu ada vokalis wanita juga yang bisa mengimbangi Yosua.

 

Perjalanan mencari vokalis wanita dan drummer baru akhirnya selesai di awal tahun 2021, di mana mereka bertemu Gisel dan juga Samson. Sehingga lengkap sudah format baru yang diinginkan. Keenamnya pun memutuskan untuk mengganti nama band mereka sebagai permulaan dengan format baru. Akhirnya muncul nama MapOnUs sebagai nama baru dengan format 6 personil, yaitu Patrick (Gitar), Egan (Bass), Wendi (Keyboard), Samson (Drum), Yosua (Vocal), dan Gisel (Vocal).

 

Proses Terciptanya Dua Single Pertama

 

 

Di balik proses perjalanan besar MapOnUs, ada perjalanan-perjalanan kecil yang menarik, yaitu dalam proses pembuatan 2 single pertama mereka ketika masih dalam format empat personil tanpa vokalis. Single pertama berjudul “One Day”, sebuah lagu instrumental yang bisa dibilang terbentuk secara tidak sengaja. Saat sedang aktif mengulik dan membuat berbagai draft lagu, akhirnya Wendi bertemu dengan referensi lagu Jepang. Dari sana Wendi dan Patrick menyusun bagan lagunya, lalu ditambah dengan karakter dari masing-masing personil sehingga terbentuklah vibes alias nuansa musik mereka yang original dan khas.

 

Single kedua berjudul “Tanpa Bayangmu” yang menurut Patrick dan Egan lumayan drama proses pembuatannya. Single ini bermula dari salah satu draft lagu yang dibuat oleh Wendi dengan judul “Kue” yang saat itu masih berputar di intro dan bait. Lanjut ke pembuatan melodi, bagan lagu, dan sebagainya sampai akhirnya mereka pun terhambat di pembuatan lirik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, mereka meminta bantuan dari Sasa yang juga akan featuring dengan MapOnUs di lagu ini mengisi posisi vokalis.
 

“Begitu lirik selesai disusun, malah jadinya gak sreg. Feel nya gak dapet dan durasi lagunya kepanjangan,” jelas Patrick. Ternyata cara pembuatan single kedua ini tidak semudah single pertama. Lagu pun akhirnya diubah total terutama dari segi nuansa musiknya dan menunjuk Wendi sebagai Music Director in charge

 

Kesulitan tidak berhenti sampai disitu, karena keterbatasan jarak dan pandemi, proses pembuatan single kedua ini pun sempat terhenti. Lirik lagu yang baru mulai dibuat dengan mengambil pengalaman pribadi dari Patrick yang kemudian ditulis ulang dalam lirik lagu oleh Sasa. Begitu rilis, single kedua ini cukup mendapatkan respon yang baik dari para pendengar dan menjadi salah satu penyemangat dalam menghasilkan karya berikutnya.

 

Perjalanan Baru Dimulai
 

Bersama dengan manager Martin Prasojo, band semakin matang. Wendi pun sudah ditunjuk sebagai Music Director tetap sehingga perencanaan kedepan bisa memiliki konsep. Dengan nama baru “MapOnUs”, dirilis lah single ketiga mereka yang sekaligus merupakan single pertama dengan format ini. 

 

Single ini bercerita tentang awal pertemuan antara dua orang, di mana sang Pria yang mulai memiliki rasa, lalu bertanya-tanya dan merasa dilema apakah sang Wanita merasakan hal yang sama juga. Ternyata di sisi lain, sang Wanita pun merasakan hal yang sama. Akhirnya keduanya terjebak dilema dan membiarkan rasa yang menghampiri itu dan agar “waktu yang temukan.”

 

Single ini sekaligus merupakan langkah awal dari series mini album pertama MapOnUs. Akan ada 2 lagu lagi yang menjadi pelengkap perjalanan cinta antara 2 orang yang diceritakan bertemu di single “Waktu yang Temukan”. Penasaran kan? Kalian bisa dengerin ketiga single MapOnUs di Spotify. Kalian juga bisa kepoin aktivitas MapOnUs di Instagram mereka.

 

MapOnUs

 

Laurentius Patrick Hananda - Gitar

Vincentius Wendi Handika - Keyboard & Music Director

Leonard Egan Octavian - Bass

Samson Riki - Drum

Yosua Natanael - Vocal

Gisella - Vocal

Martin Prasojo - Manager

 

Artikel ini disponsori oleh Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi PTS Tahun 2022
Skema: Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM)
Judul: Kolaborasi untuk Pengembangan Monetisasi Usaha pada Wirausaha Mahasiswa


Saat ini sedang bekerja serabutan, mengumpulkan uang supaya bisa membangun penghasilan dan rumah tangga. Gak susah diajak nongkrong, susahnya keluar uang pas nongkrong.




Dapatkan update artikel Uncov