Berbagai Cerita Petualang yang Seru Ala Remadja Lapuk

Setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk mencari kesenangan dalam hidup, begitu juga dengan Kimi dan Alaska, dua orang di balik akun @remadjalapuk di Instagram.

 

Tazkia Agiani Khatami, biasa disapa sebagai Kimi dan Lovina Chandra, biasa disapa sebagai Alaska pada dasarnya memang senang berpetualang. Kisah pertemanan mereka kuat bertahan dari bangku SMA. Sempat terpisah dari almamater kuliah yang berbeda tapi tidak menghentikan Kimi dan Alaska untuk melanjutkan hobinya jalan-jalan bereksplorasi.

 

Nama Remadja Lapuk terinspirasi ketika Kimi dan Alaska mencoret-coret foto hasil photobox dengan kata “Masih remaja.” Ketika ditanya kenapa ‘remaja’ disandingkan dengan ‘lapuk’, keduanya mengaku bahwa saat itu umur mereka sudah berada di penghujung remaja, tetapi secara jiwa tetap awet muda. “Yang penting bisa jalan-jalan cari kesenangan sampai tua,” tegas Kimi. Label itu masih menempel hingga sekarang keduanya punya media akun Instagram Remadja Lapuk untuk berbagi kisah eksplorasi mereka berdua.

 

Hobi Jadi Sesuatu yang Menghasilkan

 

 

Awalnya kegiatan eksplorasi ini hanya untuk kebutuhan pribadi semata. Baik Kimi dan Alaska keduanya senang bereksplorasi, senang jalan-jalan, senang mengambil foto mendokumentasikan keseruan hari-hari mereka dan dibagikan di akun media sosial masing-masing. Lama kelamaan ternyata respon audiensnya sangat positif dan selalu menantikan konten jalan-jalan mereka selanjutnya, maka jadilah Remadja Lapuk.

 

Kini media Remadja Lapuk jadi suatu wadah untuk berbagi hal-hal yang Kimi dan Alaska sukai dalam bentuk potongan cerita, foto dan cuplikan kesenangan mereka. Ketika ditanya apa saja yang biasanya dijadikan konten, keduanya dengan santai menjawab “Apa saja yang bisa ditemukan selama jalan-jalan.”

 

Nyatanya, Remadja Lapuk memang tidak membagikan topik tertentu yang tetap, tidak ada aturan harus seperti apa. Mulai dari makanan, musik, film, tempat, hingga hasil perbincangan bersama orang-orang dan komunitas yang mereka temui bisa diulas dan diracik jadi sebuah konten menarik. Apapun itu rupanya, anything goes. Jadi angin segar buat audiens yang ingin mencari konten senang-senang untuk kabur sejenak dari kewajibannya. “Yang penting bisa selalu punya kegiatan dengan jalan-jalan. Kalau mumet dan gak ada inspirasi, ya jalan-jalan lagi,” tambah Alaska.

 

Kimi dan Alaska mengaku kalau sebenarnya mereka berdua adalah orang yang cukup awkward. Tapi terkadang eksplorasi mereka mengharuskan mereka untuk bertemu dan ngobrol dengan banyak orang. Dari setiap pertemuan itulah yang bikin keduanya sadar ada hal unik yang bisa dipelajari untuk diri dan Remadja Lapuk. “Dengan ngobrol sama orang-orang itu, jadi belajar untuk menghadapi ke-awkward-an masing-masing dan justru jadi terinspirasi dengan cerita-cerita mereka, dapat ide buat eksplorasi selanjutnya juga,” tutur Kimi.

 

Keteguhan dan hasil kerja keras mereka bisa dilihat dari respon audiens yang selalu positif. Remadja Lapuk pun baru-baru ini berkolaborasi dengan Pustakalana mengadakan Visual Journal Workshop untuk jadi pembicara. Di sana Kimi dan Alaska memberikan insights dalam membuat jurnal untuk diikuti anak usia remaja (walaupun kalau sudah bukan remaja juga boleh ikutan).

 

Jalan-jalan Jauh Terakhir: Thailand

 

Jiwa petualang keduanya membawa mereka ke negeri  Thailand, menghabiskan 17 hari di tiga kota, yakni Chiang Mai, Phuket, dan Bangkok (yang kini resmi namanya menjadi Krung Thep Maha Nakhon). Dari ujung pantai hingga hilir sungai yang menyimpan banyak sudut-sudut menarik untuk dilihat tidak terlewatkan oleh Remadja Lapuk. Serunya, mereka membagikan banyak cuplikan momen petualangannya melalui story Instagram yang membuat audiens seperti turut serta jalan-jalan bersama Kimi dan Alaska.

 

Biasanya kedua remaja ini selalu jalan-jalan dengan spontan, tapi khusus untuk jalan-jalan yang jauh apalagi ke luar negeri keduanya sepakat untuk membuat perencanaan yang baik dan sebisa mungkin stick to the plan. “Walaupun gak menutup kemungkinan, habis kami ngobrol sama warga lokal untuk tanya ada tempat apa yang bagus untuk dikunjungi kami rubah sedikit plan-nya,” tutur Alaska

 

Kimi dan Alaska juga berbagi sedikit cerita lucu yang berkesan saat jalan-jalan di Thailand. Selama di sana, keduanya menyewa sepeda motor untuk keliling-keliling kota agar lebih praktis menjangkau banyak tempat. Sebenarnya, keduanya sudah melakukan riset terkait tata cara sewa serta peraturan lalu lintas setempat, tetapi karena perkara parkir di tempat yang tidak semestinya, keduanya kena tilang dan ditegur oleh petugas setempat. “Ya dari cerita itu juga kami jadi belajar di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujar Kimi.

 

Anak Remaja Tentunya Punya Cita-cita

 

Selepas kuliah Kimi dan Alaska masing-masing punya kesibukan, tapi keduanya tetap berusaha untuk membagi waktu. Sekarang, mereka bekerja di hari biasa dan meluangkan waktu di akhir pekan untuk jalan-jalan. “Paling tantangannya adalah tetap konsisten untuk buat dan ngebagiin konten-kontennya,” tambah Alaska.

 

Cita-cita mereka ingin bisa eksplor gak hanya di Bandung tapi bisa travel ke seluruh penjuru dunia. Selain itu, keduanya juga berharap bisa segera menggarap website agar bisa berbagi ke audiens yang lebih luas lagi. “Pokoknya sudah berumur sampe kita tua pun, harus tetep berjiwa muda dan tetep jalan-jalan,” pungkas Kimi.

 

Buat teman-teman yang ingin mengikuti keseruan petualangan Remadja Lapuk, langsung saja cek @remadjalapuk di Instagram dan sapa Kimi dan Alaska!


Sedikit nulis, sedikit lupa. Banyak nulis, jadi gak banyak lupa. Soalnya, tulis menulis bukan sekedar hobi, tapi jadi bagian hidup aku juga. Makanya selalu semangat buat abadikan semua momen, baik tertulis maupun terekam aja!




Dapatkan update artikel Uncov