Kita semua pasti tahu kalau melawan kanker adalah perjuangan yang berat dan panjang. Perlu biaya dan tenaga yang tidak sedikit untuk menjalani proses pengobatan kanker yang notabenenya bisa bertahun-tahun. Walaupun sebagian pengobatan bisa ditanggung BPJS, tetapi ada beberapa biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS seperti akomodasi dan transportasi untuk berobat.
Proses ini lah yang pernah dijalani Ambu pada tahun 2009-2012 ketika Ambu menemani almarhum anaknya untuk berjuang melawan kanker retinoblastoma. Setelah menemani almarhum anaknya melewati berat dan panjangnya proses pengobatan kanker, Ambu mendedikasikan diri untuk mendirikan Yayasan Pejuang Kanker Ambu untuk pasien-pasien kanker anak dan dewasa singgah ketika menjalani proses pengobatan kanker di Bandung dan Garut pada awal tahun 2012.
Rumah Singgah bagi Ratusan Pasien Kanker
Ketika kita datang ke Rumah Pejuang Kanker Ambu Bandung, kita akan disambut ramah oleh Ambu, beberapa staf yang membantu Ambu, dan anak-anak pasien kanker di sana. Pada saat saya berkunjung ke sana, terdapat hampir 40 pasien kanker anak dan belasan pasien kanker dewasa. walaupun sebagian besar dari mereka terlihat ceria, tapi mereka sejatinya menderita penyakit kanker seperti leukimia, retinoblastoma, tumor wiles, mandibula, otitis suppurative, tumor abdomen, neuroblastoma, dan lain lain.
Selain lebih dari 50 pasien kanker yang ada di sana, ternyata saat ini terdapat ratusan pasien kanker aktif yang bolak-balik menjalani pengobatan kanker di Bandung dan singgah di Rumah Kanker Ambu yang terdiri dari lima rumah di Bandung dan satu rumah di Garut. Sebagian besar diantara pasien-pasien tersebut merupakan dari kaum dhuafa yang membutuhkan akomodasi dan transportasi ketika menjalani pengobatan di Bandung. Semua fasilitas ini disediakan oleh Ambu untuk pasien-pasien dan keluarganya di sana secara gratis, tanpa biaya sepeserpun.
Sejak berdiri dari tahun 2012, sudah banyak pasien kanker yang pernah singgah di Rumah Pejuang Kanker Ambu sampai Ambu pun lupa jumlah totalnya. walaupun sebagian telah sembuh, kebanyakan dari anak-anak dan dewasa yang pernah singgah di rumah ambu telah meninggal dunia ketika berjuang melawan kanker. Minggu ini saja ada 3 pemakaman pasien yang berasal dari Indramayu.
Menjadi sosok “Ambu” bagi anak-anak
Kata “Ambu” berasal dari Bahasa Sunda yang berarti “ibu” merupakan panggilan yang dulu digunakan oleh almarhum anak dari Dewi Nurdjanah, yang kini akrab dipanggIl “Ambu” oleh pasien-pasien di RPKA. Panggilan untuk sosok ibu ini tetap diteruskan oleh anak-anak di Rumah Pejuang Kanker Ambu sejak tahun 2012 hingga saat ini. Menjadi sosok “Ambu” bagi anak-anak di sana bukan suatu hal yang mudah. Ambu harus tetap merangkul ratusan pasien agar tidak ada kecemburuan satu sama lain.
Ketika Saya sedang ngobrol dengan Ambu, Ambu mengingat kenangan-kenangan indah dengan pasien-pasien di sana seperti selalu disambut ketika datang, bercanda bersama, merayakan ulang tahun, dan kegiatan bersama lainnya. Menurut Ambu, Ambu harus tetap merayakan segala moment dengan pasien-pasien di sana karena selain membuat pasien-pasien di sana “lupa” sesaat akan penyakit yang dideritanya, momen-momen tersebut akan sangat berharga ketika kita mengingat tingkat mortalitas yang tinggi dari kanker itu sendiri. Ambu bahwa kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan kapan pasien-pasien di sana “sembuh” dari kanker, sehingga setiap moment sangatlah berharga.
Titipan Pesan dari Ambu
Di akhir obrolan dengan Ambu, Ambu menitipkan pesan kepada kita semua khususnya bagi orang tua yang sedang menemani anaknya melawan kanker. Ambu berpesan bahwa kita harus tetap semangat, tetap berjuang, tetap ceria, dan tetap menikmati segala hal-hal kecil yang ada ketika bersama karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana dan kapan sang buah hati “sembuh” ketika melawan kanker.
Untuk kalian yang ingin infak, CSR, mempunyai rezeki berlebih, atau ingin berbagi dengan Ambu dan pasien-pasien kanker di Rumah Pejuang Kanker Ambu, kalian bisa langsung datang ke Rumah Kanker Ambu atau bisa hubungi Ambu!! Apapun bentuk bantuan yang kalian berikan akan sangat berharga bagi pasien-pasien di sana. Untuk kontak yang bisa dihubungi bisa melalui Instagram @rumahpejuangkankerambu atau menghubungi Ambu langsung di nomor 0878-1114-1122.
Salam dari Ambu dan anak-anak semua untuk kalian!!